Tingkat Kepuasan Mahasiswa dalam Pembelajaran di Program Studi Teknik Industri: Studi Kasus Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat

• DOI: 10.38035/rrj.v7i3.1336
• Publication Date: 2025-03-14T19:14:47Z
• Authors: Supriyati Supriyati; Adi Rusdi Widya

Perguruan tinggi berperan dalam mengembangkan intelektual, keterampilan praktis, dan sikap profesional. Selain memberikan pengetahuan teoritis, juga mempersiapkan mahasiswa menghadapi tuntutan pasar kerja yang dinamis. Untuk memastikan efektivitas pendidikan, perguruan tinggi harus secara rutin mengevaluasi kualitas pembelajaran. Evaluasi ini melibatkan umpan balik mahasiswa, penilaian interaksi dosen-mahasiswa, serta kemampuan pembelajaran mahasiswa. Tujuan utama adalah meningkatkan efektivitas pendidikan tinggi dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan serta menyusun rekomendasi perbaikan dan pengembangan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner mencakup empat variabel utama dan 39 indikator yang dinilai oleh responden menggunakan skala Likert 1-5. Populasi penelitian terdiri dari mahasiswa program studi Teknik Industri dari tiga jenis kelas yang berbeda, dengan sampel mencakup seluruh mahasiswa dari kelas-kelas tersebut. Data primer yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik statistic untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kualitas pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan aspek kompetensi dinilai memuaskan. Aspek pedagogik memiliki tingkat kepuasan tertinggi, dengan 45.1% responden merasa puas dan 39.7% sangat puas. Aspek kepribadian, sosial, dan profesional juga menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi, dengan sebagian besar responden merasa puas atau sangat puas. Analisis menunjukkan bahwa keempat variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen, dengan model regresi valid dan R Square sebesar 0.949, yang berarti 94.9% variabilitas dalam kinerja dosen dapat dijelaskan oleh variabel tersebut. Skor kepuasan keseluruhan adalah 84.67%, menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya puas dengan sistem pembelajaran. Setiap unsur kompetensi dosen menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa, dengan semua hipotesis diterima. Aspek-aspek ini secara kolektif berkontribusi positif terhadap pengalaman belajar mahasiswa di perguruan tinggi.