- Legal and Policy Analysis in Indonesia
- Mental Health and Well-being
- Healthcare Quality and Satisfaction
- Public Health and Nutrition
- COVID-19 and Mental Health
- HIV, Drug Use, Sexual Risk
- COVID-19 Prevention and Impact
- Long-Term Effects of COVID-19
- Respiratory viral infections research
- Chemokine receptors and signaling
- Monoclonal and Polyclonal Antibodies Research
- Systemic Lupus Erythematosus Research
- HIV/AIDS Research and Interventions
- HIV Research and Treatment
- COVID-19 Clinical Research Studies
University of Indonesia
2022-2023
Coronavirus disease-2019 (COVID-19), caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) manifests in a broad clinical spectrum. COVID-19 survivors report various symptoms up to several months after being infected. The purpose of this study was determine prevalence persistent Indonesia, factors that influence incidence, and quality life.This cross-sectional with an online questionnaire conducted January 2021. Inclusion criteria were: adult Indonesian citizens who had...
Nuclei as a cell nucleus have been found since the 18th century. This discovery was then developed for need methods diagnosing pathogenic organisms of an infectious disease at that time. The aim this study is to review principle nucleic acid amplification test and describe existing evidence regarding role in respiratory diseases. use keywords, such acid, diagonsis test, invesitage relevant studies PubMed Google Scholar database. We acid-based testing techniques evolved adapt early rapid...
Dalam situasi pandemi, tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan berbagai hal tentunya terselenggara secara ideal sebagaimana di masa sebelum adanya pandemi. Hal ini juga berlaku dengan kondisi layanan kesehatan. Pandemi COVID-19 menyebabkan adaptasi dalam aspek pelayanan tersebut perlu dilakukan demi menekan risiko penularan penyakit, memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan dan pekerja lainnya, serta orang sakit lainnya optimal. Sebagai upaya holistik, dokter berperan promotif...
Ketika perlakuan dokter dalam konteks layanan kesehatan tidak memenuhi ekspektasi pasien/keluarganya, maka komplain akan muncul. Tidak jarang terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan pertimbangan klinis melatarbelakangi terhadap pasien. Dalam emergensi, pemusatan perhatian tenaga untuk menangani dapat membawa risiko tambahan pasien membutuhkan penanganan gawat darurat. Untuk itu, manajemen rumah sakit perlu membentuk tim khusus komplain. komplain, disarankan mendengarkan...
Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyakit kronik yang dapat mengenai berbagai macam organ dengan manifestasi ringan hingga serius. Karakteristik LES adalah sangat dinamis, bervariasi, perjalanan kadang tidak diprediksi. Walau saat ini semakin tinggi pengetahuan tentang patofisiologi, optimalisasi penanganan, dan banyak ditemukan obat lebih baik untuk terapi LES, masih ODAPUS (orang lupus) mengalami morbiditas, mortalitas, kualitas hidup kurang baik. Tanpa penanganan baik,...
Tidak jarang pasien berpindah dokter dalam upaya mendapat informasi medis mengenai penyakit yang dideritanya. Informasi disampaikan secara kurang tepat oleh lainnya dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap dikunjungi sebelumnya. Di sisi lain, praktik kedokteran bersifat kompleks dan menghadapi kasus berbagai pendekatan dilakukan. Perbedaan antar literatur juga memperkaya khasanah klinis. Dalam seperti ini, nilai kesejawatan harus dijunjung. Seorang menjaga martabat keluhuran profesi...
Adanya pemikiran zaman dulu di mana kombinasi obat termasuk dalam seni kedokteran (art of medicine) kini sudah harus digeser ke arah pelayanan berbasis bukti (evidence-based dan precision medicine. Fenomena polifarmasi masih banyak dijumpai layanan kesehatan Indonesia maupun dunia. Menurut tinjauan etik, merupakan praktik medis yang potensial merugikan pasien baik dari segi keselamatan (patient safety) biaya pengobatan. Sebagai seorang dokter, peresepan rasional dengan mempertimbangkan risk,...